Takut bayangan dan pengamanan diri, sekda Leverne Tuasuun menipu public.

oleh -14 Dilihat

Piru.malukubarunews.com – Salah Satu Tokoh Pemuda asli Bumi Saka Mese Nusa Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Mozes Rutumalessy, Angkat bicara terkait pemberitaan di salah satu media online yg menyatakan bahwa, Tim Transisi Bupati dan wakil Bupati pemenang itu di undang oleh pemerintah daerah untuk melakukan pertemuan dalam rangka singkronisasi visi – misi bupati terpilih dan pertemuan itu dipimpin oleh asisten l bidang pemerintahan.

Pernyataan sekda ini sangat jauh dari realita di lapang. Memang betul ada pertemuan di hotel santika, namun kelanjutannya harus disertai dengan surat resmi ke pemerintah daerah, bukan hanya carita – carita di hotel langsung kegiatan jalan. Ini organisasi pemerintahan bukan organisasi jalanan. Di sisi lain sekda katakan bahwa pertemuan itu dipimpin oleh asisten l bidang pemerintahan, sementara disaat pertemuan itu dilangsungkan, asisten l lagi di ambon dan itu hasil konfirmasi kami dengan yang bersangkutan.

Menurut Tokoh Pemuda tersebut, terlalu dini untuk tim transisi bereaksi, ada apa dengan daerah ini sampai harus ada tim transisi. Bupati – bupati terdahulu juga tidak ada tim transisi tapi daerah dalam keadaan baik – baik saja, dan semua tergantung bupati yang bersangkutan.
Apa yang harus ditakuti oleh tim transisi, semua pasti aman – aman saja, yang penting jangan ada pihak ketiga yang muncul sebagai pembisik untuk menghancurkan konsep – konsep pikir bupati dan wakil bupati untuk benahi daerah ini.

Lanjut Rutumalessy, saya sangat menyesal dengan pernyataan sekda Leverne Tuasuun, terkesan mau membela diri dengan pernyataan – pernyataan yang tidak tertanggung jawab dan terkesan membohongi public. Jang cuma karena pengamanan jabatan lantas percaya diri untuk membuat pernyataan yg terkesan asal bapa senang.

Rutumalessy mengatakan, saya sebagai salah satu tokoh pemudah SBB, yang selama ini selalu mengkritisi kinerja pelaku pemerintahan, sudah terlalu banyak hal- hal yang tidak sejalan dengan visi dan misi, ada saja yang melenceng dalam perjalanan kepemimpinan akibat kehadiran orang ketiga.
Di dalam tim transisi juga ada orang- orang yg pernah menjadi pimpinan OPD dan pasti mereka sudah sangat paham dengan daerah ini, bahkan saya bisa katakan bahwa dimasa kepemimpinan mereka juga ditemui banyak kegagalan, lantas apa yang bisa diharapkan dari mereka orang – orang gagal ini. Ada yang salah menggunakan kewenangan, ada yang tampil sebagai pembisik, dan lain – lain. Lantas apa yang bisa diharapkan dari orang – orang ini.

Rutumalesy berharap hal -hal seperti ini tidak boleh terulang, sekda harus katakan ya apa bilah itu benar dan tidak apa bilah ituķ salah. Jabatan itu amanah yang Tuhan titipkan jadi tidak perlu cari lantas harus buat sesuatu yang bersifat camuflase.

Sehubungan dengan hal ini Sekda dihubungi Redaksi  sebelum berita ini di publikasi malam Selasa ,4 Februari  pukul 17.59 WIT tidak merespon.(MH-Moses )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.