Piru, Malukubarunews.com – Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) menyatakan kesiapannya untuk bersinergi dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam upaya meningkatkan efektivitas pengelolaan zakat. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen IPARI dalam memperkuat pelayanan penyuluhan agama dan mendukung kesejahteraan umat.
Pertemuan resmi antara Ketua IPARI Kabupaten SBB, Samiun Kaliky, S.Ag, bersama Sekretaris IPARI, Arifin Wally, S.Sos.I, dan Wakil Ketua I BAZNAS Kabupaten SBB, Fathin Tuasamu, digelar pada Senin (21/7/2025) di Sekretariat IPARI SBB. Pertemuan tersebut bertujuan membangun kerjasama strategis dalam literasi dan pendistribusian zakat, infak, dan sedekah di wilayah SBB.
“Kami berharap sinergi ini dapat berjalan dengan baik, sehingga keberadaan IPARI dapat lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat melalui program-program BAZNAS,” kata Ketua IPARI Kabupaten SBB, Samiun Kaliky.
Menurut Kaliky, penyuluh agama memiliki akses langsung ke masyarakat akar rumput, yang menjadikan mereka sebagai ujung tombak dalam menyampaikan pemahaman keagamaan termasuk kewajiban zakat. Melalui pendekatan edukatif dan komunikasi persuasif, penyuluh diharapkan dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam membayar zakat.
Sinergi ini tidak hanya berfokus pada aspek pengumpulan zakat, tetapi juga menyasar efektivitas dalam penyalurannya. Kaliky menegaskan bahwa peran penyuluh penting dalam memastikan zakat tersalurkan secara adil dan menyentuh kelompok masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
“Peran penyuluh agama tidak hanya dalam dakwah, tapi juga sebagai fasilitator keadilan sosial. Karena itu, kolaborasi dengan BAZNAS adalah langkah strategis,” tambah Kaliky.
Wakil Ketua I BAZNAS Kabupaten SBB, Fathin Tuasamu, menyambut positif inisiatif tersebut. Menurutnya, kemitraan dengan IPARI menjadi nilai tambah bagi BAZNAS dalam mengoptimalkan potensi zakat yang selama ini belum tergarap secara maksimal.
“Penyuluh agama adalah mitra strategis BAZNAS dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya zakat, serta mengawal proses pendistribusiannya agar tepat guna dan tepat sasaran,” ujar Fathin Tuasamu.
Fathin juga menekankan bahwa pendekatan literasi zakat yang dilakukan oleh IPARI akan membantu BAZNAS mengatasi tantangan rendahnya kesadaran zakat di beberapa wilayah. Dengan penyuluh yang tersebar di berbagai kecamatan, informasi dan edukasi dapat menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat.
Kerjasama ini juga dirancang dalam bentuk program konkret, termasuk pelatihan literasi zakat bagi penyuluh, pendampingan mustahik, serta keterlibatan IPARI dalam kegiatan sosial-ekonomi berbasis zakat.
Diharapkan, sinergi antara IPARI dan BAZNAS tidak hanya menjadi simbol kolaborasi kelembagaan, melainkan menjadi gerakan masif yang mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Seram Bagian Barat.
Dengan fondasi kepercayaan dan penguatan kapasitas, kedua lembaga berkomitmen menghadirkan sistem pengelolaan zakat yang transparan, profesional, dan akuntabel. Inisiatif ini mencerminkan pentingnya kolaborasi antarinstansi dalam mengembangkan tata kelola keuangan keagamaan berbasis pemberdayaan.(MB-LN)